Kamis, 27 Januari 2011

HUBUNGAN ANTARA KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Menjelang era pasar bebas atau memasuki abad 21 yang sudah semakin maju, diperlukan kesiapan yang mantap dari semua sektor, termasuk sektor kesehatan khususnya Rumah Sakit.
Rumah Sakit merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan serta suatu organisasi dengan sistem terbuka dan selalu berinteraksi dengan lingkungannya untuk mencapai suatu keseimbangan yang dinamis. Mempunyai fungsi utama melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan serta sebagai tempat penelitian berdasarkan surat keputusan (Natsir & Joeharno, 2008).
 Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan sangat menentukan mutu pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan sebagai bagian dari sistem tenaga kesehatan, diharapkan dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan pelayanan kesehatan secara maksimal dan global (Yani 2001 dalam Prasetyo 2003). Pelayanan keperawatan yang bermutu dapat dicapai salah satunya tergantung pada keseimbangan antara jumlah tenaga dan beban kerja perawat di suatu Rumah Sakit (Jurnal Keperawatan Indonesia 2000 dalam Prasetyo, 2003).
 Tenaga perawat yang merupakan “the carring profession” mempunyai kedudukan penting dalam menghasilkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, karena pelayanan yang diberikannya berdasarkan pendekatan bio-psikosisial-spiritual merupakan pelayanan yang unik dilaksanakan selama 24 jam dan berkesinambungan merupakan kelebihan tersendiri dibanding pelayanan lainnya (Departemen Kesehatan RI 2001 dalam Natsir & Joeharno, 2008).
Dalam pemberian pelayanan keperawatan kepada masyarakat, maka hendaknya Rumah Sakit atau organisasi kesehatan lainnya dalam membuat perencanaan ketenagaan harus benar-benar diperhitungkan sehingga tidak menimbulkan dampak pada beban kerja tinggi yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas pelayanan keperawatan/ menurunnya kualitas SDM khususnya tenaga perawat. Sistem kerja yang tidak dirancang dengan baik dapat menyebabkan timbulnya keluhan perawat, beban kerja yang berat, tidak efektif dan tidak efisien yang dapat mengakibatkan timbulnya ketidak puasan dalam bekerja sehingga produktivitas kerja/kinerja perawat baik kuantitas maupun kualitas akan sangat mengganggu kualitas asuhan keperawatan yang diberikan (Prasetyo, 2003).
Kualitas pelayanan keperawatan suatu Rumah Sakit dinilai dari kepuasan pasien yang sedang atau pernah dirawat yang merupakan ungkapan rasa lega atau senang karena harapan tentang sesuatu kebutuhan pasien terpenuhi oleh pelayanan keperawatan yang bila diuraikan berarti kepuasan terhadap kenyamanan, kecepatan, pelayanan, keramahan dan perhatian. Sementara rasa puas sendiri mempunyai nilai yang relative tergantung dari masing-masing individu (Natsir, 2008). Sebaliknya ketidakpuasan pasien disebabkan oleh pelayanan keperawatan yang kurang professional, dalam arti perawat dalam memberikan asuhan keperawatan tidak dapat memenuhi semua kebutuhan pasien.
Rumah Sakit Labuang Baji merupakan salah satu RSU rujukan yang ada di Makassar. Pelayanan keperawatan Rumah Sakit ini masih dinilai belum maksimal dan paling banyak mendapat komplain terkait pelayanan keperawatannya. Hal ini berdasarkan banyaknya laporan dan keluhan yang masuk ke DPRD Provinsi Sulawesi Selatan. Masih adanya keluhan dari pasien dan keluarga pasien akan peran perawat yang kurang maksimal,  pelayanan selalu terlambat dan berbelit-belit, masih ada tenaga perawat yang tidak memiliki standar sikap dalam melayani pasien, pasien merasa diperlakukan tidak sewajarnnya.
Menurut Kepala Rumah Sakit Umum Labuang Baji dr Bambang, kendala di RSU Labuang Baji memang pada SDM yang masih kurang, namun pihak RSU telah melakukan pembenahan terkait masalah tersebut. Setiap lima tahun sekali diadakan uji kompetensi terhadap para perawat, untuk melihat kelayakannya telah diterapkan sanksi tegas kepada perawat yang membuat pasien merasa diperlakukan tidak sewajarnya. sebab masih adanya keluhan-keluhan pasien dan keluarga pasien yang disampaikan secara langsung kepada pihak manajemen. (Jumardin Akas, seputar Indonesia, 2010).
Menurut Nursalam (2007), rasio perbandingan perawat-pasien, Model Asuhan Keperawatan Profesional Kasus (MAKP Kasus) adala 1:1 perawat-pasien sedangkan untuk Model Asuhan Keperawatan Profesional Tim-Primer (MAKP Tim-Primer) perbandingannya 1:4 atau 1:5 perawat-pasien.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Bagian Pelayanan Medik RS. Labuang Baji Makassar bahwa jumlah pasien Rawat Inap di RSU Labaung Baji Makassar pada tahun 2007 sebanyak 12.378 orang, tahun 2008 sebanyak 12.968 orang, tahun 2009 sebanyak 13.556 orang, dan bulan Januari-Mei 2010 sebanyak 3.637 orang.
Berdasarkan data kepegawaian RSU Labuang Baji Makassar diperoleh data jumlah perawat yang bekerja di ruang rawat inap sebanyak 172 orang dengan perincian sebagai berikut S1 : 37 orang, DIV : 2 orang, DIII : 125 orang dan SPK : 8 orang.
Dari data diatas, dapat kita lihat bahwa adanya ketidaksinambungan antara jumlah perawat medis dengan jumlah rata-rata perbulan pasien rawat inap, sehingga akan mempengaruhi kinerja perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas kepada pasien.
Bed Occupancy Rate (BOR) yang merupakan persentase pemakaian tempat tidur di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar dari data kepegawaiannya untuk bulan januari dan maret 2010 dirincikan dalam tabel 1 berikut ini:
 
Ruangan
BOR / Bulan
Januari
Februari
Maret
Baji Ateka
70.93%
76.79%
54.03%
Baji Ada dan Baji Gau
25.31%
28.66%
40.28%
Baji Dakka, Baji Gau I, dan Baji Gau III
27.10%
41.02%
36.07%
Baji Pamai, Baji Gau II, Baji Kamase, Baji Areng
66.86%
77.06%
71.67%
Tabel 1, Data Bed Occupancy Rate (BOR) RSUD Labuang Baji bulan januari –maret 2010.

Dari data tersebut diatas, hanya pada bulan februari di ruang Baji Ateka dan di ruang Baji Pamai, Baji Gau II, Baji Kamase, Baji Areng yang dapat memenuhi satandar Nasional rata-rata persentasi BOR perbulannya, sedangkan untuk semua ruangan dan di semua bulan tidak mampu memenuhi Standar Nasional untuk Asuhan Kesehatan Rumah Sakit di Indonesia yaitu 75% - 85% (Muninjaya, 2004).
Salah satu faktor terpenting untuk bertahannya pasien agar tetap menggunakan jasa Rumah Sakit tertentu atau menganjurkan orang lain menggunakan jasa rumah sakit tersebut adalah tergantung kepuasan pasien dalam mendapatkan jasa layanan dari kinerja perawat utamanya yang menggunakan jasa layanan di ruang rawat inap.
Dari uraian latar belakang, maka sangatlah penting untuk dilakukan penelitian guna mengukur secara analitik kinerja perawat berdasarkan persepsi pasien.
 B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Apakah ada hubungan antara kinerja perawat dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Labuang Baji Makassar”?
C.    Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan kinerja perawat dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Labuang Baji Makassar.
D.    Manfaat Penelitian
1.      Bagi peneliti
Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama kuliah,
dibidang keperawatan kaitannya dengan kinerja keperawatan.
2.      Bagi Program Studi Keperawatan Universitas Islam Makassar
Sebagai bahan masukan untuk pengembangan penelitian dibidang kinerja keperawatan dalam meningkatkan kepuasan pasien.
3.      Bagi Rumah Sakit Labuang Baji
Sebagai bahan masukan bagi manajemen rumah sakit untuk meningkatkan kinerja perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien rawat inap di RSUD Labuang Baji Makassar.
4.      Bagi masyarakat umum
Mendapatkan informasi dan referensi ilmiah tentang kondisi kinerja perawat secara umum dan kepuasan pasien yang telah mengalami rawat inap di RSUD Labuang Baji Makassar.

7 komentar:

  1. aslmkm.. sy mahsiswi psikologi tingkat akhir.. sya lgi smntra nyusun tgas akhir sy. sy mnjadikan penelitian ta ttg hal di atas sebagai sumber referansi sy.. sy mau minta tolong,, boleh sy minta file skripsi ta yng utuh mulai bab 1- selesai,, karena banyak data punya ta yang sangat mendukung untuk penelitian ku nantinya.
    ini email saya: thika_psy08@yahoo.co.id

    saya sangat mengharapkan bantuan ta..
    terima kasih banyak sebelumnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. assalam.....
      mba, salsabila... sya mahasiswa keperawatan smester ahir jga, mau minta bantuan sama mba, kbetulan judul di blog mba ini udh di acc sama dosen
      dan skrang gi susah bngat dapat referensinya.. jika berkenan mba bisa bntu sya minta salinan skripsinya dri bab 1 smpai akhir, demi allah adiknda tdk bermaksud untuk play giatlisme tpi sebai sumber rujakan untuk perbaiikan skripsi sya.. makasih.. smoga ke rendahan hati dan kebaikan mba di blas setimpal sma Allah, amien...

      Hapus
    2. inbox file skripsinya di email ini ya mba. mulyadinferi@gmail.com

      Hapus
  2. Bsa minta file skripsi.a mba..
    Kirim ke emailku yah.. Ik_khaxkimbum@yahoo.com

    BalasHapus
  3. bma boleh bagi skripsinya ga sebagai bahan referensi saya.
    ini email saya kdlikita2@gmail.com

    BalasHapus
  4. saya juga minta referensi nya mba ini email saya taufikabdulr@gmail.com . terimakasih jika sudah mau berbagi ilmu kepada adiknya

    BalasHapus
  5. saya juga minta referensi nya mba ini email saya taufikabdulr@gmail.com . terimakasih jika sudah mau berbagi ilmu kepada adiknya

    BalasHapus