Kamis, 27 Januari 2011

PENGUKURAN TINGKAT KESADARAN (GCS)


GCS
MEMBUKA MATA
Membuka mata spontan                                   4
Terbuka karena mata                                        3
Terbuka karena rangsangan nyeri                   2
Tidak ada respon                                                                1

RESPON MOTORIK

Mematuhi perintah sederhana                         6
Melokalisasi nyeri                                               5
Menarik karena nyeri (fleksi)                            4
Fleksi abnormal (nyeri) rigiditas dekortikasi  3
Ekstensi abnormal (nyeri) R. desebrasis         2
Tidak terdapat respon motorik                         1

RESPON VERBAL

Berorientasi                                                          5
Bingung                                                                 4
Mengatakan kata-kata yang tidak tepat       3
Menyuarakan bunyi yang tidak bermakna   2
Tidak terdapat respon verbal                            1

Nilai 9 keatas normal

Nilai 7 kebawah koma


Refleks-refleks
Refleks-refleks
Fungsi saraf
SUPERFISIAL
Abdomen atas
Abdomen bawah
Kremasterik
Gluteal

T-8, T-9
T-10, T-11, T-12
T-12, L-4
L-4 sampai S-3
TENDON DALAM
Biseps
Triseps
Fleksi jari-jari
Brakioradialis
Patelar
Achilles

C-5, C-6
C-6, C-7, C-8
C-7 sampai T-1
C-5, C-6
L-2, L-3, L-4
S-1, S-2
Patologis
Babinskins
Chaddocks
Klonus

L-4, L-5, S-1, S-2
L-4, L-5, S-1, S-2


Fungsi saraf kranial

Saraf
Temuan
Olfaktorius
Penghidu
Optikus
Ketajaman, LP, Pem.Fundus
Okulomotorius
Refleks pupil, Gerak keatas /kebawah/mediana, dilatasi pupil
Troklear
Gerakan okuler, melihat kebawah, kesamping, nistagmus.
Trigeminal
Fungsi sensoris, refleks kornea, kulit wajah, dahi, mukosa hidung dan mulut, fungsi motorik dan maksilaris
Abdusen
Gerakan okuler, melihat kebawah, kesamping dan nistagmus.
Fasial
Fungsi motorik wajah atas, bawah asimetris wajah, dan paresis, fungsi sensori uji dgn pengecapan
Akustikus
Tes saraf koklear, pendengaran, konduksi udara dan tulang, tinitus kurang pendengaran atau tuli.
Glosofaringeus
Fungsi motorik : gag paringeal, menelan, bicara jelas.
Vagus
Tanpa serak
Asesorius
Kekuatan otot trapesius dan sternokleidomastoideus ketidamampuan mengangkat bahu
Hipoglosal
Fungsi motorik lidah, penyimpangan kerah leteral, atropi, tremor, ketidakmampian menjulurkan lidah dari samping kiri kekanan.
Afasia ekspresi (Broca’s)= Ekspreisi Verbal
Afasia Reseptif (Wernicke’s)= Tidak mengerti kata-kata yang diucapkan
Afasia global = gabungan keduanya.
Lesi medula total = Kehilangan sensori panggul dan ekstrimitas bawah.
Lesi medula sebagian = Kehilangan sensori panggul dan ekstrimitas bawah satu sisi.
Lesi medula sentral = Kehilangan sensori bahu kika dan thorakal (daerah dada).
Lesi ekuina kauda = Kehilangan sensori daerah panggul dan kedua paha.

Pengkajian fokus

Fokus
Klinis
Menyelesaikan perintah sederhana
Cedera area Wernickes (lobus Temporal)
Bicara jelas, tak jelas, Gagap, penggunaan kata-kata yang tidak tepat
Kerusakan sel-sel lobus frontal dekat korteks dan saraf kranial yang mengontrol gerakan bibir, lidah, rahang, palatum lunak dan pita suara.
Membaca dan menulis
Cedera area Wernickes
Mendengar
Kerusakan mendengar
Melihat
Kerusakan melihat
Transmisi informasi dlm sel-sel neuron berbentuk impuls listrik melalui celah tipis disebut sinaps kemudian sel neuron melepaskan bahan kimia (Neurotransmiter) selanjutnya merangsang atau menghabat impuls sel-sel yang lain.
Lapisan otak (korteks) Mempunyai peran yang sangat canggih yaitu mengontrol gerak, pemrosesan indera, emosi, berfikir, berbahasa, merencanakan, mengingat dan fungsi koognitif lain. Terdapat dua belahan (hemisfer) kedua belahan ersebut dihubungkan oleh korpus kolosum yaitu serabut-serabut saraf yang menyampaikan informasi secara timbal balik anatara kedua hemisfer otak
Sel-sel korteks motorik di lobus frontalis mengontrol gerakan volunter (yang disadari), ekspresi bahasa dan fungsi intelektual.
Sel-sel korteks somatosensorik dilobus parietal memroses sinyal sensori (merasa) kesemutan (parastesia), rasa tebal (hipestesia), hilang rasa (anestesia).
Sel-sel korteks auditorik dilobus temporalis memrosessinyal pendengaran dan alfaktorius (fungsi penghidu).
Sel-sel korteks visual dilobus oksipital memroses sinyal penglihatan dar

2 komentar: